ALERT !..WE NEED GREEN ARCHITECTURE

Picture












Green architecture (arsitekture hijau) mulai tumbuh sejalan dengan kesadaran dari para arsitek akan keterbatasan alam dalam menyuplai material yang mulai menipis.Alasan lain digunakannya arsitektur hijau adalah untuk memaksimalkan potensi site.
Penggunaan material-material yang bisa didaur-ulang juga mendukung konsep arsitektur hijau, sehingga penggunaan material dapat dihemat.
Green’ dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan), earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan dengan performa sangat baik). Ukuran 'green' ditentukan oleh berbagai faktor, dimana terdapat peringkat yang merujuk pada kesadaran untuk menjadi lebih hijau. Di negara-negara maju terdapat award, pengurangan pajak, insentif yang diberikan pada bangunan-bangunan yang tergolong 'green'.(astudioarchitec.com / Budi Pradono).
Di saat ini kita dihadapkan pada beberapa persoalan yang bisa menyentuh bidang arsitektur.Banjir, perubahan cuaca yang drastis, jeleknya kualitas udara, dll.Ini adalah persoalan yang harus dipecahkan para arsitek tanpa meninggalkan estetika bangunan.
Jalan keluar dari permasalahan yang umum dialami para perancang bangunan adalah dengan lebih kreatif dan melihat kepentingan lingkungan lebih luas.
Secara sederhana konsep green architecture ini bisa kita terapkan di dalam rancangan rumah sederhana sekalipun, hanya apakah ada goodwill atau tidak untuk penerapannya.konsep-konsep sedrehana seperti rumah hemat listrik, hemat air, dan sebagainya dapat mulai diterapkan untuk mengantisipasi berkurangnya sumber listrik dan air di kehidupan sehari-hari.

KONSEP SEDERHANA BER-ARSITEKTUR HIJAU

Banyak hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan dengan desain bangunan untuk mengacu pada bangunan ber-green architecture.Misalnya di China sudah ada bangunan yang mengganti air untuk menyiram closet dengan semacam kertas tissu yang ditarik ke bawah untuk  "mengalirkan" kotoran.
Di kota - kota besar seperti Jakarta permasalahan utama dari bangunan adalah sanitasi,dan mulai langkanya air bersih.Beberapa ahli mengusulkan adanya recycle air bekas pakai untuk keperluan selain mandi dan minum.bingung..?Jadi air bekas kita mandi atau menyiram urine masih bisa kita manfaatkan dengan kita tampung di satu tempat setelah melewati proses filterisasi,tidak dibuang ke pembuangan.Dari penampungan air itu diendapkan untuk menghilangkan bekas kotoran, kemudian disalurkan untuk menyiram taman atau menyiram toilet.
Dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa hal-hal sederhana dapat kita maksimalkan untuk mendukung konsep green architecture.